Inilah Keajaiban Ular Purba Yang Masih Hidup di Madagaskar

ular buta

Keajaibanalam.com – Ular buta (ular purba) sudah di temukan sebagai satu diantara sebagian spesies yang hidup saat ini di Madagaskar yang sudah ada mulai sejak pulau ini lepas dari India sekitaran 100 juta tahun yang lalu, Menurut satu studi yang di pimpin oleh Blair Hedges dari Penn State University di amerika serikat serta Nicolas Vidal dari Muséum National d’Histoire Naturelle di Paris. (Kredit : Frank Glaw) ScienceDaily (31 maret 2010) — “Ular buta tidaklah cantik, Ia tidak sering diketemukan, serta kerap disangka cacing tanah, ” kata Blair Hedges, professor biologi dari Penn State University.

Bagaimana Ular Purba Dapat Bertahan Hidup?

“Walau demikian, Mereka memberi histori evolusi yang begitu menarik. ” Hedges serta Nicolas Vidal dari Muséum National d’Histoire Naturelle in Paris, yaitu wakil ketua tim yang temukan bila ular buta yaitu satu diantara sedikit grup organisme yang tinggal di Madagaskar waktu ia berpisah dari India sekitaran 100 juta tahun. Lantas serta masihlah hidup sampai saat ini. Hasil studi mereka diterbitkan tanggal 31 maret 2010 dalam Royal Society journal Biology Letters.

Ular buta (ular purba) berisi sekitaran 260 spesies serta jadi grup terbesar dari ular serupa cacing didunia — scolecophidians. Hewan bawah tanah ini biasanya di dapatkan di benua selatan serta kepulauan tropis, tetapi ada di semuanya benua terkecuali antartika. Mereka mempunyai pandangan yang tereduksi — serta berikut kenapa di sebut “buta” — serta mereka mengonsumsi serangga sosial seperti rayap serta semut. Lantaran nyaris tak ada fosil ular buta, evolusi mereka susah dipahami. Juga lantaran pola hidup bawah tanah mereka, Beberapa ilmuan sudah lama memikirkan bagaimana mereka dapat menebar dari benua ke benua.

Dalam studi ini, Tim menyelidiki evolusi ular buta dengan cara mengecek genetik spesies hidup ular tersebut. Mereka mengekstrak lima gen nukleus, yang menyandi protein, dari 96 spesies ular serupa cacing untuk bikin pola percabangan evolusi mereka serta sangat mungkin tim ini memprediksi saat divergensi bermacam silsilah ular buta dengan jam molekul. “Penemuan kami tunjukkan bila apungan benua punya pengaruh besar pada evolusi ular buta, ” terang Vidal, “karena memisahkan populasi satu dari yang lain waktu benua-benua berpisah. ”

Mutasi pada gen merekam histori ular bermata kabur ini. Riset genetika mengungkap bila leluhur ular serupa cacing nampak di Gondwana, superbenua selatan purba. Pembelahan awal berlangsung sekitaran 155 juta tahun. Lantas waktu Gondwana terpecah jadi Gondwana timur (massa daratan Antartika, India, Madagaskar serta Australia) serta Gondwana barat (massa daratan amerika selatan serta Afrika). Masyarakat Gondwana timur — ular buta — lantas berdiversi jadi sebagian silsilah termasuk juga satu famili baru yang dinamakan dalam studi ini serta cuma diketemukan di Madagaskar. Lalu, Gondwana timur terpecah jadi satu massa purba — yang dimaksud beberapa peneliti “Indigaskar” (India plus Madagaskar) — serta pecahan lain berisi Australia serta Antartika. Riset tunjukkan bila famili baru di Madagaskar nampak sebagai hasil dari pemecahan massa daratan Indigaskar sekitaran 94 juta tahun lantas.

Isolasi panjang Madagaskar sudah membawa pada evolusi banyak hewan endemik unik termasuk juga famili ular buta ini, beragam macam lemur, serta mamalia langka yang lain. Sayangnya, baik hewan ataupun tanaman Madagaskar saat ini terancam punah lantaran kehilangan habitat. Kata anggota tim Miguel Vences, profesor dari Technical University of Braunschweig, Jerman serta salah seseorang petinggi bagian keanekaragaman hayati di Madagaskar, “Penemuan akar purba grup hewan di Madagaskar berikan kita argumen semakin besar membuat perlindungan habitat mereka yang makin lenyap. ”
Bila ular buta bermula dari Indigaskar, tersisa satu famili hidup endemik sebagai bukti di Madagaskar. Bagaimana mereka semuanya nampak di beberapa tempat didunia yang ada saat ini — Eropa, Asia, Australia, Afrika serta Amerika?

Filogeni yang di buat oleh tim Hedges serta Vidal tunjukkan sederetan diversifikasi ular buta, keluar madagaskar yang berlangsung pada 63 sampai 59 juta tahun. Lantas pada Periode diversifikasi paling besar ini bertepatan dengan saat permukaan laut rendah. Waktu jalinan pada benua terbentuk serta persebaran hewan sekian melalui melekat pada benda-benda yang mengapung di lautan yaitu gampang. Ular buta bergerak keluar Afrika melalui Eropa serta Asia — superbenua purba Laurasia di Utara — atau keluar India serta lalu dari Asia tenggara ke Australiasekitar 28 juta tahun. Lantaran tak ada jalinan darat pada Asia serta Australia saat itu, ular buta ini cuma bisa meraih Australia dengan menyeberangi samudera cuma dengan menumpang pada benda-benda yang tenggelam. Kemudian, pembelahan silsilah ular buta mungkin saja berlangsung lantaran mereka ikuti evolusi serta tersebarnya mangsa mereka — semut serta rayap — dalam bermacam daerah geografi.

Mengapung menyeberangi samudera nampaknya mekanisme yg tidak masuk akal untuk hewan bawah tanah dapat menebar ke benua baru, tetapi ada peristiwa ke-2 penyeberangan samudera oleh ular buta pada grup yang tersisa di Gondwana Barat : Gondwana Barat terpisah sekitaran 100 juta tahun. Bikin Afrika serta Amerika Selatan jadi benua yang terpisah, Tetapi pembelahan genetik pada ular buta Afrika serta Amerika Selatan berlangsung cuma pada 63 juta tahun. Penemuan ini tunjukkan bila ular buta mungkin saja tetaplah di Afrika waktu Gondwana Barat membelah serta lalu baru bergerak ke Amerika Selatan — serta lalu ke India Barat — dengan mengapung menyeberangi Atlantik dari timur ke barat.

Perjalanan ini tidak sering didokumentasikan. Cuma enam atau tujuh vertebrata yang lain yang disangka melewati Atlantik dalam arah menuju ke barat. Tetapi, penyeberangan bakal memerlukan saat sekurang-kurangnya enam bln. serta mungkin saja sangat susah untuk ular buta, yang mempunyai keperluan makanan relatif kecil serta mungkin saja menumpang pada rakit tanaman berbarengan dengan mangsa serangganya.