49 Hari Terombang Ambing di Samudera Pasifik, Ini Dia Kisah Nyata Aldi Novel Remaja Minahasa Yang Selamat

49 Hari Terombang Ambing di Samudera Pasifik, Ini Dia Kisah Nyata Aldi Novel Remaja Minahasa Yang Selamat

Keajaibanalam Tentunya tidak ada yang menyangka ditengah ganasnya lautan perairan lepas yang dashyat akan badai dan terjangan gelombang air laut, masih ada sosok yang dapat bertahan hidup hingga 49 hari. Alkisah nyata ini pun terjadi kepada salah seorang remaja yang bernama Aldi Novel Adilang yang mana menceritakan kisah nyata hidupnya ketika hari dihadangkan dengan perjalanannya di lautan lepas akibat terhanyut.

Dirinya kala itu berada di perairan dari 14 Juli sampai 31 Agustus 2018 dimana saat ini Aldi terombang-ambing dari perairan Sulawesi Utara ke Samudera Pasifik. Saat ditanyai dirinya menuturkan, betapa ganasnya lautan!

Aldi Novel Adilang yang selamat menjadi bintang tamu d’Happening kali ini, pada Sabtu (29/09/2018). Dirinya pun menceritakan beragam kisah perjalanan dirinya lengkap dengan kronologis selamatnya dia ketika haris terombang-ambing selama 49 hari di lautan. Salah satu yang ia ceritakan adalah betapa ganasnya lautan yang harus ia hadapi.

“Di laut itu lebih panas dibanding di darat saat siang hari. Dan ketika malam pun terasa panas,” ungkapnya.

Remaja yang berasal dari Desa Lansa, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara itu tentunya tidak dapat hanya berdiam di dalam rumah rakitnya untuk bisa berteduh. Dirinya bahkan harus mawas diri, memperhatikan bila sewaktu-waktu bisa saja akan ada kapal yang melintas.

“Saya duduk di pinggir rumah rakit, melihat-lihat kalau ada kapal-kapal yang lewat,” tutur informasi Aldi pada Minggu (30/09/2018) yang mana besok akan berulang tahun ke-19.

Keganasan lautan bukan hanya soal cuaca. Aldi juga melihat bila bukan hanya cuaca yang menjadi hambatan namun ternyata di bawah kapal rakitnya banyak hiu berkeliaran!

“Itu ikan hiu, terlihat dari siripnya. Ada banyak, lebih besar dari badan saya,” tambah Aldi.

“Mereka mengitari rumah rakit saya, beruntungnya saya masih baik-baik saja,” lirihnya kala menceritakan apa yang ia rasakan.

Aldi juga mengaku sempat harus terkena badai, namun sangat beruntungnya rumah rakitnya pun dalam kondisi baik-baik saja. Selain cuaca dan juga hiu, Aldi juga harus bisa berjuang dengan menghemat makanan dan juga air minum.

Hingga pada akhirnya Aldi ditemukan oleh kapal berbendera Panama MV Arpeggio pada 31 Agustus 2018. Selama dirawat 6 hari di kapal, kapal itu ternyata bertolak ke Jepang. Pihak KJRI Osaka juga telah memberikan bantuan dan Aldi pada akhirnya bisa pulang ke rumahnya dengan selamat.