Asal Usul Lompat Batu Fahombo di Nias Yang Menjadi Tradisi Menarik Bagi Wisatawan

Asal Usul Lompat Batu Fahombo di Nias Yang Menjadi Tradisi Menarik Bagi Wisatawan

Keajaibanalam Menjadi salah satu jenis olahraga yang khas dan sudah menjadi tradisi turun temurun yang dapat anda temukan di Nias yakni Lompat Batu Fahombo. Adapun lompatan batu ini sangat identik dengan latihan fisik yang mana menjadi hal yang unik dan sering dilakukan oleh masyarakat setempat yang ada di Nias. Dan mulanya, tradisi ini sebenaranya merupakan proses pendewasaan bagi para pemuda di Nias. Namun sekarang ini menjadi tradisi yang dikagumi dan berhasil menarik wisatawan loh!

Asal Usul sejarah lompat batu

Pada zaman dahulu, ada kebiasaan dari perang suku antar masyarakat Nias. Dan pada saat itu biasanya masing-masing kubu sengaja membuat benteng tinggi untuk bisa melindungi wilayahnya. Dan pastinya dibutuhkan keahlian khusus untuk melompati benteng tersebut agar dapat menembus benteng kubu musuh. Dan sejak itulah para pemuda Nias terus melakukan latihan melompat tinggi. Hal ini kemudian berubah menjadi salah satu tradisi turun-temurun dan masih dilestarikan hingga saat ini. Tradisi lompat batu ini juga menjadi salah satu ciri khas yang paling identik dengan Nias.

Proses pendewasaan anak laki-laki

Selain itu, informasi yang didapatkan adalah bila atraksi lompat batu ini merupakan proses dari pendewasaaan dimana seorang anak laki-laki atau pemuda di Nias baru bisa dianggap sudah dewasa apabila berhasil melompati batu yang tingginya bisa lebih dari 2 meter dan lebarnya kurang lebih 90 sentimeter tersebut. Kemudian anak laki-laki di Nias sudah dilatih sejak kecil agar dapat melaksanakan lompat batu.

Dan ketika ritual Fahombo dilaksanakan, pemuda Nias akan mengenakan pakaian adat dari pejuang Nias. Pakaian ini bermaknakan bila para pemuda tersebut sudah siap untuk menjadi laki-laki dewasa dan menghadapi segala tanggungjawab yang akan diembannya nanti.

Tidak boleh menyentuh batu ketika melompat

Nah ketika melakukan lompatan batu, ada juga ketentuan lain dalam tradisi ini. Para pemuda Nias tidak diperbolehkan dalam menyentuh batu ketika sedang dilompati. Hal ini disebabkan bila kulit nantinya menyentuh batu, maka mereka dianggap masih belum berhasil.

Dan bila sudah meloncat tinggi, tentu seseorang juga harus memiliki teknik jitu untuk dapat mendarat dengan sempurna. Jika salah mendarat, pastinya tubuh bisa mengalami cidera.

Tradisi yang serius

Untuk tradisi Fahombo dijalankan dengan sangat serius oleh para suku Nias, terlebih lagi ketika di masa lalu. Dulu, di atas batu akan ditambahkan rintangan seperti misalnya bambu runcing atau paku. Jika seorang pemuda berhasil melewatinya, maka tidak jarang keluarga besar akan merayakannya, sebab melompati batu ini memang sangat membutuhkan usaha yang sangat keras dan latihan yang lama pula

Hingga sekarang ini, tradisi lompat batu menjadi semakin populer dan sudah banyak mengundang wisatawan untuk datang berkunjung ke Pulau Nias.