Memprihatinkan Bayi Pengidap Harlequin Tuai Ragam Simpati Masyarakat, Orang Tua Hanya Berprofesi Sebagai Petani

Memprihatinkan Bayi Pengidap Harlequin Tuai Ragam Simpati Masyarakat, Orang Tua Hanya Berprofesi Sebagai Petani

Keajaibanalam Salah seorang bayi yang diketahui lahir dari pasangan suami istri yang berprofesi sebagai petani tradisional sangat memprihatinkan. Pasalnya bayi yang lahir di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, tersebut mengalami gejala kelainan Harlequin ichthyosis mulai mendapat simpati dari sejumlah warga. Adapun kondisi yang diderita oleh sang Bayi adalah memiliki gejala kulit melepuh

Bayi tersebut lahir pada 01 Desember yang lalu, namun sejak dilahirkan kondisi dari sang bayi tidak seperti bayi pada umumnya, dengan adanya penyakit langka yang diderita tentunya membuat banyak masyarakat turut bersimpati. Seperti yang diketahui sejak Senin kemarin saja sudah ada banyak puluhan warga yang menyambangi bayi tersebut yang saat ini kini tengah mendapat perawatan khusus di Ruang PICU (Paediatric Intensive Care Unit) RSUD Bahteramas, Sulawesi Tenggara.

Terlihat warga yang merasa ba tersebut memberikan bantuan berupa uang.Tentunya berprofesi sebagai petani membuat kondisi perekonomian dari pasangan tersebut serba kekurangan sehingga tidak heran bila ada banyak earga yang turut merasa simpati kepada bayi tersebut.

Sejak foto dari sang bayi beredar luas kini banyak pihak publik yang turut ikut merasa simpati, seperti salah satunya Sukmawati yang merupakan salah satu pemilik akun media sosial yang menjasi penyalur bantuan, menginfomasikan bahwa hingga Selasa sore sudah ada banyak puluhan telepon yang menyuarakan keinginan untuk membantu sang bayi, dan dan bantuan dana yang terkumpulkan sudah ada total senilai Rp 12,3 juta.

Terkait akan hal tersebut, Humas RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara yakni Masyita, juga telah membenarkan perihal ada banyaknya warga yang bersimpati. Kemudian dirinya juga memastikan bahwa perihal mengenai biaya perawatan dan juga obat-obatan bayi nantinya akan ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Hingga saar ini pihak tim dokter akan terus melakukan pemantauan kesehatan bayi yang belum diberi nama tersebut. Bayi pengidap Harlequin ichthyosis itu harus diletakkan di dalam inkubator karena kulitnya yang kini kering dan mengelupas.

Mirisnya, sebelumnya sempat juga rekening bank milik Jusman, selaku orangtua bayi dengan gejala Harlequin ichthyosis tersebut diblokir oleh pihak bank sejak beberapa bulan yang lalu, sehingga saldo di rekening petani sayuran itu pun hanya tersisa Rp 12 ribu saja.

Adapun hal tersebut baru terungkap ketika warganet yang bersimpati dengan mengunggah rekening mereka hendak memindahkan bantuan uang tunai langsung ke rekening milik ke orangtua bayi.

“Saya kala itu telepon keluarga saya yang bekerja di bank milik orangtua si bayi, jadi sementara ini sudah ada diuruskan,” papar salah seorang warga yang enggan untuk disebut namanya.

Dengan adanya rekening yang sempat terblokir itu, sejumlah warganet yang sudah mengirimkan bantuan secara otomatis akn ditolak oleh sistem bank. Sehingga sejumlah warga menjadi bertanya-tanya atas kiriman mereka yang terhitung gagal masuk ke rekening orangtua bayi.

terkait dilur itu, Ibu si bayi yakni Je’ne, mengungkapkan isi hatinya bahwa pihak mereka masih berharap bila bayinya dapat tertolong. Pihaknya juga berharap besar kepada pihak rumah sakit. “Mudah-mudahan saja dapat sembuh karena selama hamil dirinya merasa tidak ada kelainan yang dirasakan,” ungkap lirih Je’ne.

Direktur RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Yusuf Hamra menegaskan bahwa untuk segala biaya rawat inap, obat-obatan dan juga perawatan rumah sakit sudah ditanggung negara. Sedangkan untuk setiap bantuan dari masyarakat nantinya tetap akan diberikan untuk membantu kedua orangtua bayi.

“Kita berharap tidak ada yang namanya salah persepsi. Kami sudah berusaha lakukan yang maksimal, kita tunggu saja hasil dokter saja,” ungkap Yusuf Hamra.